“Kami masih trauma. Jadi lebih baik di sini (tenda). Tapi kalo pagi sampai sore kita bekerja saja seperti biasa. Kadang juga tengok rumah. Tapi ya masih sedikit takut begitu,” jelas warga pengungsi.
Lebih lanjut, warga juga mengaku masih sering merasakan guncangan gempabumi hingga hari ini. Hal itulah yang kemudian juga turut membuat masyarakat masih enggan meninggalkan tenda pengungsian, terutama di waktu malam.
“Semalam saja sangat besar guncangan,” ujar warga.
Gempabumi susulan, sebagaimana pengakuan warga Jayapura dibenarkan oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura.
Menurut rekaman data yang dihimpun BMKG sudah terjadi 1.124 kali gempabumi terhitung sejak tanggal 2 Januari 2023, yang mana dua di antaranya berdampak signifikan.
“Ada sebanyak 1.124 kali gempabumi sejak 2 Januari 2023,” jelas Danang Pamuji, selaku Koordinator Bidang Obs BMKG Wilayah V Jayapura.
Waspada Harus, Takut Jangan