Antv – Sebuah jet tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata Cina yang dicurigai di lepas pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2/2023) seminggu setelah memasuki wilayah udara AS dan memicu hubungan buruk AS dan Cina.
Presiden Joe Biden mengatakan dirinya telah mengeluarkan perintah pada hari Rabu untuk menurunkan balon. Tetapi, Pentagon merekomendasikan menunggu sampai itu dapat dilakukan di perairan terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ke bumi dari ketinggian ribuan kaki (meter) di atas lalu lintas udara komersial.
Dikutip dari REUTERS, beberapa pesawat tempur dan pengisian bahan bakar terlihat dalam misi tersebut. Tetapi, hanya satu yaitu jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang ditembak menggunakan satu rudal udara.
Balon itu ditembak jatuh sekitar 6 mil laut lepas pantai AS, di atas perairan yang relatif dangkal. Penembakan terjadi tak lama setelah pemerintah AS memerintahkan penghentian penerbangan masuk dan keluar dari tiga bandara regional (Wilmington, Myrtle Beach dan Charleston) karena apa yang dikatakan pada saat itu sebagai upaya keamanan nasional yang dirahasiakan. Penerbangan dilanjutkan Sabtu sore.
Joe Biden kemungkinan akan menghadapi pengawasan politik yang ketat dari lawan Republik di Kongres yang berpendapat dia gagal bertindak cukup cepat.
Menurut seorang pejabat pertahanan AS, balon pertama kali memasuki wilayah udara AS di Alaska pada Sabtu (28/1 /2023) sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada Senin (30/1/2023).
Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AD di atas Idoha Utara pada Selasa (31/1/2023). Setelah melewati daratan AS, ia tidak kembali ke perairan terbuka membuat penembakan menjadi sulit.