Antv – Persiapan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dilakukan, salah satunya di aspek kesehatan yang memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan IKN ini.
Hal ini menjadi pokok pembahasan pada acara kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI bidang kesehatan di kawasan Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN).
''Bukan hanya membangun rumah sakit (RS) dari sisi pelayanan rujukan, namun juga membangun Puskesmas (di tingkat pertama) untuk penguatan promotif dan preventifnya. Di samping itu, kita akan perkuat juga surveilans pencegahan penyakit dan laboratorium kesehatannya,'' ucap Sekjen Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Kamis siang (2/2).
Lebih lanjut disampaikan, Kemenkes akan mendirikan RS yang dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat di IKN. Kemenkes juga akan mengintegrasikan RS tersebut dengan RS TNI/POLRI dan RS Pendidikan yang terhubung dengan Fakultas Kedokteran di Universitas di IKN.
Selain berfokus pada penyiapan infrastruktur di IKN, Kemenkes juga terus berupaya meningkatkan mutu layanan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan di wilayah penyangga.
Saat ini, Kementerian Kesehatan mendorong pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan di lima Puskesmas yang saat ini berada di wilayah penyangga IKN melalui alokasi DAK Fisik tahun 2022 atau 2023, yakni Puskesmas Sungai Merdeka, Kab. Kutai Kertanegara; Puskesmas Maridan, Puskesmas Sepaku I, Puskesmas Sepaku III, dan Puskesmas Semoi II di Kab. Penajam Paser Utara.
sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, menerangkan, terdapat dua RS yang berlokasi paling dekat dengan wilayah otorita IKN, yakni RS Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara dan RS Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kabupaten Kutai Kertanegara.