Sumadi menambahkan, dampak dari kejadian tanah longsor ini ada yang merusak dan mengancam rumah warga.
Material longsor juga menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu karena jalan tertimbun.
"Dalam penanganan kami sudah menerjunkan sejumlah personel untuk mengasesmen. Selain itu, juga kami salurkan bantuan logistik kepada warga terdampak,” ungkap Sumadi.
Diharapkan, lanjut Sumadi, masyarakat tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
Secara terpisah, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Gunungkidul, Agus Wibowo Arifianto, mengatakan, pihaknya sudah membuat peta rawan bencana di Gunungkidul.
Salah satunya adalah adanya potensi longsor yang didominasi kawasan utara Gunungkidul, yang meliputi Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin hingga Ponjong.
Selain terus melakukan sosialisasi tentang potensi kerawanan bencana, pihaknya juga memperluas jaringan kalurahan tangguh bencana. Sampai saat ini, sudah ada 83 kalurahan ditetapkan sebagai wilayah tangguh bencana.