Dalam ajang tersebut, para desainer akan mempersembahkan koleksi terbaru mereka untuk dipamerkan di depan pers, pembeli ritel, ataupun kritikus fesyen.
Bahasa Jepang
Tiga sekawan sedari SMA, Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini, membangun merek baju Muslim Kami. sejak 2009, meyakini NWFW merupakan panggung efektif untuk memasarkan produk mereka ke dunia internasional.
Setelah berbincang dengan sahabat SMA yang lain, dr. Ratu Abigail Audity, BMedSc., MSi., yang merupakan founder Bamed, setuju untuk mensupport Kami. tampil di Pekan Mode di AS itu.
Nama “Kami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “Tuhan.” Sejak 2009, bertahun-tahun Kami. menciptakan koleksi kecil, seperti kalung dan selendang lalu berkembang menjadi koleksi baju dan celana siap pakai yang diminati.
Kami. telah membuktikan eksistensinya di pasar global dengan mengikuti fashion show internasional di Korea, Fashion Kode 2018 di S-Factory, Seoul.
Dengan 25 butik yang tersebar dari Sumatra sampai Sulawesi dan 4 butik yang direncanakan tahun ini termasuk salah satunya di Kuala Lumpur, Malaysia, Kami. membuktikan eksistensinya di dunia Muslim/modest fashion Indonesia.