Antv –TKW bernama Hanna menjelaskan hingga saat ini dua sahabatnya belum juga ditemukan usai ditipu oleh Wowon cs. Hanna bersama dua sahabatnya itu merupakan korban penipuan penggandaan kekayaan yang dilakukan Wowon alias Aki cs.
Pada saat menjelaskan cerita dua sahabatnya itu Hanna sambil menangis mengungkapkan sahabatnya yang bernama Evi dan Nene hingga saat ini belum juga ditemukan usai ditipu Wowon cs.
"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya. Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang," ujar Hanna sembari menangis di Polda Metro Jaya pada Kamis 26 Januari 2023 malam.
Usai menjadi korban penipuan oleh Wowon Cs, Hanna mengatakan bahwa ini merupakan pelajaran yang cukup berharga, pasalnya ia harus tertipu dengan nilai uang Rp 75 juta.
"Semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua jangan ada korban lain," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya oleh Viva.co.id, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengemukakan, Siti Fatimah dan Yeni juga menjadi perekrut para tenaga kerja wanita (TKW) untuk ikut ritual penggandaan kekayaan Wowon Erawan alias Aki cs serial killer.
Siti adalah seorang TKW yang juga jadi korban pembunuhan Wowon cs. Sementara Yeni merupakan istri dari tersangka lain dalam kasus ini, yaitu M. Dede Solehudin. Yeni juga TKW yang ditipu Wowon cs.
Adapun sembilan TKW lainnya yaitu Farida, Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap dua saksi (Hana dan Aslem) diketahui bahwa untuk mayoritas korban diperkenalkan modus penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Kamis, 26 Januari 2023.
Trik yang dipakai oleh Wowon untuk menjaring korban yaitu mereka mengaku bisa menggandakan nominal uang yang dimasukan ke dalam amplop. Dengan terungkapnya nama Siti dan Yeni selaku perekrut TKW, total ada tiga perekrut.
Satu lagi yaitu istri keenam tersangka Wowon, Ai Maemunah.
"Bahwa pada awalnya Wowon mempraktekkan modus penggandaan uang dengan menggunakan amplop. Di mana amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban hingga kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut," katanya.