"Jadi pas mau pulang, waktu itu tahun 2020, bulan 9, tanggalnya saya lupa, jadi Siti video call sama keluarga sama istri saya juga, kata Siti, mau pulang sudah di pesawat. Nah dari situ keluarga kan seneng, Tapi ko dah sekian lama ga sampe kampung juga. Nah untuk persoalan penggandaan uang, saya tahu saat almarhumah di Arab Saudi, saat anak saya nikahan, Siti bantu transfer Rp 7 juta, tapi ko yang kirim transferan bukan dari atas nama Siti, justru dari atas nama Dede, Dari situ, saya tanya almarhumah, siapa Dede, kemudian Siti cerita, temen katanya, ikut penggandaan uang. Ya saya kaget," beber Cecep.
Cecep sempat menasehati agar Siti tak terjebak penipuan para pelaku, hal itu dilakukan berkali - kali keluarga lewat komunikasi telepon, karena almarhumah saat itu masih berada di Arab Saudi.
"Sering saya bilang, ya dinasehati lewat telepon, kan Siti masih di Arab. Jadi semua keluarga kan ada 6 keluarga, nasehatin almarhumah jangan ikut-ikutan penggandaan uang, itu penipuan. Kemudian Siti pernah jawab juga, aman katanya, gitu saja," tandasnya.
Keluarga kini sudah memberi izin pembongkaran makam yang akan dilakukan Inafis, untuk kepentingan identifikasi dan otopsi. Namun waktunya, masih belum diketahui keluarga.
"Ya silahkan, selama keperluan penyidikan polisi kami keluarga ikhlas," tandas Cecep.