Antv – Beredar viral unggahan di media sosial, video yang menunjukkan seekor buaya membawa jasad balita dari tengah sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (20/1/2023).
Dalam video terlihat buaya itu berenang mundur sembari membawa jasad balita yang meninggal karena tenggelam ke pinggir sungai.
Setelah sampai ke tepi, buaya kemudian melepaskan jasad tersebut lalu menghilang. Unggahan itu langsung mendapat respons ratusan komentar dan ribuan retweet.
Salah seorang warganet ada yang berkomentar bahwa berdasarkan cerita setempat, buaya yang pernah memangsa manusia dia akan diasingkan dan dimusuhi oleh buaya yang lain.
“Karena nanti circle buaya itu bisa apes, karena akan diburu sama manusia karena ulah satu ekor buaya pemakan manusia,” tulis salah seorang pengguna akun Tweeter @thebokiss.
Komentar tersebut juga mendapat respons cukup banyak dari warganet lain, dan beberapa di antaranya membenarkan dan mengatakan hal yang sama.
Menanggapi kegaduhan netizen, ahli reptil yang merupakan Dosen Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha, angkat bicara.
Menurut Donan, hal itu belum terbukti secara ilmiah, meski banyak cerita-cerita legenda tentang buaya di berbagai daerah dari seluruh dunia.
“Kalau mitos-mitos banyak sekali, kalau saya bilang itu mitos,” kata Donan Satria Yudha, seperti dikutip dari kumparan.com, Sabtu (21/1/2023).
Secara ilmiah, buaya menurut Donan, juga tidak memungkinkan untuk mengenali siapa saja yang pernah memangsa manusia.
Sebab, buaya memiliki otak yang sangat kecil sehingga tidak bisa menyimpan memori yang cukup lama.
“Jadi dia lebih suka menggunakan otaknya untuk menyimpan memori jenis mangsanya daripada mengingat-ingat temannya yang pernah makan manusia,” jelasnya.
Berbeda dengan hewan jenis mamalia yang otaknya lebih besar, biasanya memang mampu merekam banyak informasi.
“Kalau mamalia masih mungkin, tapi kalau reptil seperti buaya itu mitos,” tandasnya.