Antv –DPR meminta pemerintah untuk turun tangan mengatasi bentrokan yang menewaskan 2 pekerja di industri pengolahan nikel PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Insiden bentrokan tersebut melibatkan pekerja lokal dan asing. Menurut anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo pemerintah supaya turun tangan untuk mencegah dampak negatif iklim investasi RI. Kekhawatiran itu sebagai imbas bentrokan di PT GNI.
“Pemerintah pusat harus turun tangan, karena saya berharap agar kasus ini tidak memunculkan kekhawatiran kepada iklim investasi di Indonesia,” kata Handoyo kepada wartawan, Senin, 16 Januari 2023.
Dia berharap ada langkah cepat dari pemerintah agar tak menganggu iklim invetasi di Indonesia imbas dari bentrokan tersebut. Pun, dia khawatir jika kejadian tersebut akan berimbas terhadap stigma negatif kepada iklim investasi di Indonesia.
“Salah satu caranya diinvestigasi menyeluruh dan harus ada yang mempertanggung jawabkan (bentrokan),” ujarnya.
Seperti dilansir dari Viva.co.id, menurut Handoyo, investigasi juga bisa dibuka secara terang benderang dan menyeluruh. Kata dia, investigasi tersebut mulai dari peran serta sisi perusahaan dan serikat pekerja atas isu-isu yang berkeliaran di sana selama ini.
“Lalu bagaimana kita mengedepankan asas kekeluargaan. Sebaiknya kita cooling down dulu di sana sambil mempercayakan penuh investigasi yang dilakukan pihak kepolisian,” jelas Handoyo.
Sebelumnya, bentrokan berdarah terjadi di industri pengolahan nikel PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulteng. Dalam kejadian ini, dua pekerja tewas dan sejumlah fasilitas dibakar.