"Mogok kerja itu dilakukan usai tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan. Karena dihalangi masuk sehingga ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security. Kemudian mereka menerobos masuk di Pos 4 lalu menuju ke mess karyawan dan membakar sebuah mess karyawan hingga rata dengan tanah," ungkap Kombes Pol Didik Supranoto.
Personel kepolisian bersama TNI yang tiba di lokasi, lanjutnya, berusaha untuk menenangkan para pekerja. Namun, upaya aparat itu tidak diterima sehingga terjadi adu mulut yang berujung pada pelemparan ke arah petugas.
"Kemudian ada karyawan dari divisi dump truck yang melintas di lokasi aksi mogok bekerja. Para pekerja langsung menyerang pekerja yang tidak ikut aksi mogok sehingga terjadi bentrok mengakibatkan ada tiga orang pekerja dari divisi dump truck yang mengalami luka di bagian badan dan tiga unit kendaraan roda dua dirusak," jelas Didik.
Pada saat yang bersamaan, terjadi aksi saling kejar dan lempar yang mengakibatkan korban meninggal dunia dari pihak pekerja.
Bentrok tersebut akhirnya bisa dikendalikan setelah petugas kepolisian melerai dua kelompok pekerja yang terlibat bentrok. Petugas juga mengimbau untuk membubarkan diri.
"Sementara untuk TKA diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI," tambahnya.
Namun, aksi pembakaran mess karyawan yang dilakukan sekitar 500 massa pekerja kembali terjadi dan merusak lima unit kendaraan milik PT GNI.