“Orang yang marah umumnya menghasilkan keputusan yang dzalim serta membuat tubuhnya rentan berpenyakit. Jengkel, sakit hati serta kecewa adalah hal normal tapi jangan marah namun tetap tegas dan santun,” paparnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid tersebut juga berpesan, agar masyarakat rileks dan tidak stress dalam menghadapi perbedaan pilihan dalam Pemilihan Gubernur (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Ngapain stress, mendingan mulai dari sekarang pelajari calon-calon yang akan maju dalam kontestasi tersebut, lalu istihoroh, yang penting tetap bersaudara,” ucapnya.
Siapapun yang terpilih, lanjut dia, Allah yangg menentukan. Serahkan kepada-Nya siapa yang terbaik dan Allah sebagai penjaminnya. Setiap orang punya garis masing-masing.
Karena itu, jangan dengki dan stress terhadap orang lain, karena seibu sebapa saja beda-beda keinginan dan pilihannya.
“Dulu, ada istilah kecebong dan kampret, sekarang kecepret. Saya kapok, nggak mau lagi terjerumus pada konflik tersebut. Sedih juga antar pengurus Mesjid tidak akur serta Majelis Taklim bermasalah. Kalau ada orang iri biarkan saja, karena kita berarti dianggap berprestasi,” pungkas AA Gym.
