Pascakejadian ini, kata Wiwin, ia melarang keras anaknya untuk membeli jajanan cikbul.
Menurutnya, saat ini juga di wilayahnya tak pernah ada lagi yang berjualan cikbul diduga karena para pedagang takut terjadi hal serupa.
"Saya udah bilang ke anak, jangan jajan seperti itu lagi. Sekarang udah gak ada yang jualan seperti itu lagi di sini, mungkin karena takut," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7 siswa SDN Ciawang, di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya diduga mengalami keracunan/dan satu diantaranya terpaksa harus dirujuk ke IGD Rsud SMC Singaparna pada tanggal 15 November tahun 2022 lalu.
Setelah menjalani perawatan di IGD, pada sore harinya korban sudah bisa pulang ke rumah. Sementara beberapa orang sempat dibawa ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan karena mengalami pusing dan mual.
Mereka diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi jajanan chiki ngebul (cikbul) yang dijual di depan sekolahnya.
Setelah makan jajanan cikbul, korban langsung merasa sesak nafas dan muntah.