Antv – Seperti dikutip dari Reuters, Putri Raja Thailand yang bernama Bajrakitiyabha, yang berusia 44 tahun, masih belum sadarkan diri lebih dari tiga pekan sejak jatuh pingsan karena masalah jantung.
Kabar itu disampaikan oleh istana Raja Thailand dalam pernyataan pada Sabtu (7/1/2023), tentang perkembangan terakhir kondisi kesehatan sang calon ahli waris takhta kerajaan Thailand.
Anak tertua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn itu kehilangan kesadaran pada 15 Desember akibat gangguan irama jantung (aritmia) parah yang disebabkan peradangan dari infeksi mikoplasma.
"Kondisi sang putri masih belum sadarkan diri," kata pihak istana.
"Para dokter terus memberikan pengobatan dan menggunakan peralatan untuk membantu fungsi jantung, paru-paru, dan ginjalnya, serta memberikan antibiotik sambil memantau kondisinya secara cermat," tambahnya.
Putri Bajarakitiyabha jatuh sakit saat mempersiapkan anjing-anjing peliharaannya mengikuti kompetisi di Nakhon Ratchasima, provinsi tempat pada awalnya dia dirawat sebelum diterbangkan dengan helikopter militer ke Bangkok.
Dia adalah satu dari tiga anak Raja Vajiralongkorn yang memiliki gelar resmi, sehingga layak menjadi ahli waris takhta menurut aturan suksesi kerajaan dan undang-undang dasar negara.
Sang raja secara resmi belum mengumumkan siapa penerusnya dan belum ada pembicaraan resmi soal kemungkinan sang putri akan mewarisi takhtanya, karena belum ada anak raja yang laki-laki.
Karena undang-undang suksesi istana menetapkan bahwa pewaris takhta harus laki-laki. Namun berdasarkan amandemen konstitusi yang dibuat pada tahun 1974, mengizinkan seorang putri dari garis kerajaan untuk naik tahta jika penggantinya belum disebutkan.
Putri Bajarakitiyabha, seorang pengacara bergelar master dan doktor dari Universitas Cornell, pernah menjabat Duta Besar Thailand untuk Austria, Slovenia, dan Slovakia.
Putri Bajrakitiyabha juga pernah bertugas di Kejaksaan Agung, Komando Keamanan Kerajaan, dan sebagai Duta Besar Thailand untuk Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana.
Putri Bajrakitiyabha lahir pada 7 Desember 1978. Ibunya adalah istri pertama sang raja, Permaisuri Soamsawali.