Berikut Cara Tiko dan Ibu Eny Bertahan Hidup Prihatin Tanpa Listrik 12 Tahun

Tiko dan Ibu Eny hidup prihatin 12 tahun di rumah mewah.
Tiko dan Ibu Eny hidup prihatin 12 tahun di rumah mewah. (Foto : Instagram @memomedsos)

AntvLurah Jatinegara, Slamet Sihabudin menjelaskan Tiko telah menjual sejumlah barang dan perabotan rumah mewah milik Ibunya Eny untuk bertahan hidup. Pasalnya kondisi rumah tampak kosong tanpa adanya barang-barang termasuk elektronik.

Sebelumnya menurut Slamet rumah yang dihuni Eny dan Tiko dipenuhi barang branded. Mereka juga tergolong mampu.

"Jadi Bu Eny ini kan dulunya termasuk orang yang mampu, barang-barangnya pun branded semua ya," kata Slamet kepada wartawan, Kamis, 5 Januari 2023.

Namun, karena kebutuhan hidup yang kian banyak, barang-barang branded tersebut satu persatu dijual. Pun, yang menjual barang tersebut ialah Tiko, namun atas seizin Bu Eny.

"Sedikit banyak ini barang-barangnya sudah dijual untuk biaya kehidupan dan keperluan sehari-hari. Dijual oleh Tiko, dijual seizin dan disuruh ibunya," tuturnya.

Sementara itu seperti diberitakan Viva.co.id, Tiko mengungkapkan caranya bertahan hidup di dalam rumah mewah terbengkalai tanpa suplai listrik maupun air selama 12 tahun.

Kata Tiko, untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia hanya menggunakan lilin untuk penerangan dan mengambil air dari tetangga.

"Jadi, air ngambil dari sebelah (tetangga) kan ada Sanyo, ngambil seember, seember gitu. Kalau untuk listrik gak ada, penerangan pakai lilin," ucap dia kepada wartawan, Kamis, 5 Januari 2023.

Sebelumnya diberitakan, Ibu Eny merupakan pemilik rumah mewah yang terbengkalai tanpa listrik dan air bersih selama 12 tahun. Hal tersebut menjadi viral di media sosial.

Rumah mewah Ibu Eny berlokasi di Kelurahan jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Kini Ibu Eny menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Duren Sawit.

Sang anak, Tiko diketahui telah merawat ibunya yang mengalami depresi selama 12 tahun sejak ditinggalkan suaminya pada 2010 hingga sekarang belum kunjung kembali.

Untuk bertahan hidup, Tiko dan Ibu Eny menadah air hujan untuk keperluan seperti masak dan Mandi. Seperti dijelaskan oleh ketua RT dimana Ibu Eny tinggal yaitu Noves, bahwa Ibu Eny mengalami depresi dan telah di bahwa petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.