Berpotensi Tsunami, Jalur Evakuasi di Kawasan Pantai Gunungkidul Diperbanyak

Berpotensi Tsunami, Jalur Evakuasi di Pantai Gunungkidul Diperbanyak
Berpotensi Tsunami, Jalur Evakuasi di Pantai Gunungkidul Diperbanyak (Foto : antvklik-Lucas Didit)

Antv – Menyusul penetapan Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, sebagai wilayah Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC, BPBD Gunungkidul berencana memperbaiki dan menambah jalur evakuasi tsunami di kawasan pesisir selatan wilayah ini. 

Menurut Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, penetapan Kalurahan Kemadang sebagai wilayah Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC didasarkan pada tingginya potensi bencana tsunami di kawasan pesisir Gunungkidul. 

"Sejumlah langkah sudah kami siapkan terkait dengan program mitigasi tsunami, diantaranya dengan melakukan perbaikan jalur evakuasi bila terjadi bencana tsunami. Kami sudah melakukan survei pemetaan jalur untuk akses evakuasi,” kata Purwono. 

Ada tiga jalur yang diperiksa, yakni Pantai Baron, Kukup, dan Sepanjang. Rencananya jalur evakuasi di Pantai Baron akan diperbaiki. Sementara di sisi barat Pantai baron juga diusulkan dibangun jalur evakuasi baru.

“Yang pasti upaya perbaikan kami upayakan, termasuk pembangunan jalur baru yang masih diusulkan, berikut menambah jalur evakuasi di sisi timur Pantai Kukup,” ungkapnya.

“Lokasi patung voli di Pantai Sepanjang juga kami siapkan sebagai tempat evakuasi sementara,” imbuhnya.

Tahun ini, lanjut Purwono, BPBD menyiapkan 80 papan rambu jalur evakuasi di seluruh kawasan pesisir Gunungkidul. 

"Rambu tersebut untuk memberikan arah kepada pengunjung atau masyarakat sebagai jalur penyelamatan saat terjadi bencana tsunami. Titik-titik pemasangannya masih kami petakan,” ujarnya

Terpisah, anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto, mengungkapkan, Kemadang dikukuhkan sebagai wilayah Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC di Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 26 Desember 2022 lalu. 

"Selain Kemadang, ada 8 desa lainnya  di Indonesia yang mendapatkan pengakuan tersebut, diantaranya Glagah-DIY,

Tanjung Benoa-Bali, Kuta Mandalika-NTB, Tambakrejo-Jatim, Pangandaran-Jabar, Panggarangan-Banten, Lolong Belanti-Kota Padang, dan Purus-Kota Padang,” ungkapnya. 

Meski ada pengakuan secara internasional, imbuh Suris, ada tugas berat yang harus diemban Kalurahan Kemadang, salah satunya adalah mewujudkan masyarakat maupun wisatawan siaga tsunami menuju zero victim.

“Jadi ini tidak hanya predikat, tapi harus ada upaya mitigasi terkait dengan potensi bencana yang ada,” pungkasnya.