Antv – Sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, 77 tahun lalu, ruas jalan penghubung Bandung-Cianjur-Garut, Jawa Barat, di kampung Dewata, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan parah.
Kepala Desa Tenjolaya, Ismawanto Soematri , mengatakan, sepanjang 20 kilometer yang menghubungkan Desa Sugihmukti dengan Desa Tenjolaya dan sekaligus Ruas jalan alternatif Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Garut dan Cianjur kondisinya rusak parah sudah 77 tahun dan tidak pernah tersentuh perbaikan.
"Jalan tersebut sejak Indonesia Merdeka Tahun 1945 sudah mengalami kerusakan parah, sampai saat ini belum pernah tersentuh perbaikian," ungkap Ismawanto Soemantri, Selasa (03/01/2023).
Dikatakan Ismawanto, setiap kendaraan yang hendak melintas ke jalan tersebut harus ekstra hati- hati, karena sepanjang jalan yang rusak banyak bebatuan dan sangat licin. Apalagi jika melintas saat musim hujan, resiko jatuh pasti terjadi lantaran tergelincir.
"Jalan berbatu, berlubang dan licin ketika diguyur hujan," katanya.
Bahkan Ismawanto sering mengantarkan orang yang sakit maupun meninggal, saat melintasi jalan tersebut harus ektra hati-hati.
"Sudah mah jalannya licin, berbatu, berlubang, terus di pinggir jalan ada jurang, ekstra hati-hati agar semua selamat sampai tujuan," jelasnya.
Selain kerusakan jalan yang mencapai 20 km, kedalaman lubang jalan mencapai 15 centimeter.
"Jalannya rusak parah jika hujan licin dan lubang terisi air dengan kedalaman mencapai 15 centimeter sangat membahayakan pengguna jalan," ungkap Ismawanto.
Ia mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan pelaporan kepada pemerintah Kabupaten Bandung, provinsi Jabar hingga Pemerintah Pusat, hingga saat ini belum ada kabar rencana perbaikan.
"Kami sudah mengajukan proposal dan pemberitahuan untuk perbaikan jalan kepada Pemerintah Kabupaten Bandung, Provinsi Jabar Hingga Pemerintah Pusat, hingga kini belum ada tanggapan," katanya.
Sementara itu salah seorang warga, Gunawan mengaku terganggu dengan kondisi jalan alternatif bandung-garut ini yang rusak parah.
"Sudah sejak puluhan tahun lalu sudah rusak dan tidak pernah di perbaiki, perjalanan jadi terganggu," keluhnya.
Gunawan mengaku sering menggunakan ruas jalan yang menghubungkan dua desa tersebut untuk melakukan aktivitas perekonomiannya.
"Saya sering menggunakan ruas jalan yang rusak ini, setiap melintas membutuhkan waktu hingga 3 jam, karena harus hati-hati," ungkapnya.
Akibat jalan yang rusak parah ini, tidak sedikit pengendara mengalami kecelakaan.
"Saya pernah mengalami kecelakaan meski tidak parah, jika hujan kan lubang tertutup air tidak terlihat, pas melintas terperosok hingga jatuh," Ucapnya.
Mereka pun berharap kepada pemerintah terkait baik di tingkat Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk segera melakukan langkah cepat dengan memperbaiki ruas jalan penghubung ke Kabupaten Cianjur dan Garut ini, agar masyarakat tenang saat melintas dan perekonomian meningkat.
"Mudah-mudahan perbaikan jalan desa Sugihmukti dan desa tenjolaya segera dilakukan," harapnya.