Antv – Tiga orang dinyatakan meninggal dunia akibat tersengat listrik saat banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa nahas itu semuanya terjadi di Kecamatan Genuk.
Kejadian pertama terjadi pada (31/12/2022) malam dimana dua korban yakni Dinda Shefira (19) warga Tegal dan Muh Kevinabeel (19) hendak merayakan tahun baru dengan bakar-bakaran.
Namun, ketika melintas di lokasi kejadian atau kos korban Kevinabeel Jalan Kapas Timur III RT 2 RW 8, Kelurahan Gebangsari, kedua korban tersengat oleh kabel listrik yang putus dan terendam banjir.
Kemudian kejadian kedua terjadi pada Senin (2/1/2023) pagi di PT. Alfa Trans Kawasan Industri Terboyo Gg 6 No.48, Kelurahan Trimulyo. Korban atas nama Sunaryo Kabupaten Ngawi hendak menghidupkan kran genset saat banjir.
Setelah genset hidup kemudian diduga kabel listrik yang bertegangan tinggi menyentuh banjir dan menyengat korban.
Menanggapi hal ini, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang, Elpis Sinambela mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian ini.
Menurutnya, kejadian pertama terjadi karena belum adanya permintaan pemadaman dari masyarakat.
Dirinya menambahkan, kala itu di lokasi kejadian banjir memang cukup tinggi lantaran intensitas curah hujan yang lebat dan berangsur lama.
“History yang masuk itu permintaan padam pukul 20.41 WIB saat kondisi korban sudah meninggal. Jadi laporan masuk kami setelah kejadian kemudian petugas langsung ke lokasi,” ujar Elpis saat jumpa pers di kantor PLN Jalan Pemuda Kota Semarang, Senin (2/1/2023).
Sedangkan untuk peristiwa kedua terjadi lantaran korban menyalakan genset saat kondisi banjir.
Untuk itu, Elpin meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada ketika menggunakan alat yang menggunakan aliran listrik khususnya dalam hal ini saat banjir.
Elpin juga memohon kepada masyarakat untuk melapor manakala terjadi banjir dengan ketinggian air yang sangat tinggi dan beresiko bisa menyentuh kabel yang masih dialiri arus listrik.
“Kami punya Call Center 123, jadi hubungi kami akan segera merespon dan memadamkannya. San juga segera hubungi instansi terkait yaitu BPBD,” terangnya.
Dirinya juga menghimbau agar masyarakat tidak terburu-buru dan bersabar jika terjadi pemadaman listrik ketika banjir.
Elpin mengaku, ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh PLN ketika hendak menghidupkan kembali aliran listrik yang padam di suatu wilayah ketika ada banjir.
“Terkait setelah adanya pemadaman karena banjir, untuk menyalakan kembali memang kita harus memastikan kembali bahwa apakah sudah aman,” jelasnya.
“Kami mengharapkan tidak terburu-buru. kondisi masih belum aman. Kita harapkan para warga bersabar, setelah banjir dipastikan listrik kering sehingga tidak menimbulkan korsleting listrik," tambahnya.
Disisi lain, Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, setelah kejadian tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan UP3 PLN Semarang terkait SOP yang telah dijalankan.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak tergesa-gesa manakala terjadi pemadaman listrik karena banjir.
“Kami menghimbau untuk memaklumi hal ini sabar dan jangan tergesa meminta menyala aliran listrik kembali sampai PLN merasa sudah aman. Dan juga meminta masyarakat memastikan aman itu dari aliran listrik jangan sampai ada kabel terkelupas seperti generator, las listrik yang masih terhubung listrik,” imbuhnya.
Ardi menjelaskan, dari hasil penyelidikan kedua kejadian maut ini yaitu pada peristiwa pertama memang ada kabel listrik yang terkelupas dan terendam banjir.
Dan untuk peristiwa kedua terkait generator ada instalasi yang terbuka dan mengenai korban.