Cuaca Ekstrim, Ombak Setinggi Tiga Meteran Hantam Pemukiman, Begini Kondisinya

Cuaca Ekstrim, Ombak Setinggi Tiga Meteran Hantam Pemukiman
Cuaca Ekstrim, Ombak Setinggi Tiga Meteran Hantam Pemukiman (Foto : antvklik-Opi Riharjo)

Antv – Cuaca ekstrim ini melanda di kawasan pesisir pantai eretan Indramayu, Jawa Barat, sejak Sabtu dini hari ((31/12/2022). Tingginya gelombang dan angin kencang, menerjang pemukiman di blok kebon satu, desa Eretan kulon, kecamatan Kandanghaur.

Gelombang tinggi yang mencapai tiga meter lebih di bibir pantai ini menyapu sejumlah rumah yang berada sekitar bibir pantai.

Akibat tinggi dan kuatnya hantaman gelombang, bahkan mengakibatkan sejumlah rumah hancur porak poranda, terutama sejumlah rumah yang tepat berada di bibir pantai sekitar 10 sampai 15 meter.

Tampak beberapa rumah ambruk rata dengan tanah akibat hantaman ombak tercatat 13 rumah rusak.

Tak hanya sejumlah rumah yang hancur, tembok penahan ombak juga jebol akibat tak kuat menahan ombak yang bertubi-tubi menghantam sejak sabtu dinihari sekitar puluk 4 pagi.

 

img_title
Seorang Warga Mengais Sisa-sisa yang Bisa Diselamatkan. (Foto: antvklik-Opi Riharjo)

 

Hal itu juga mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir dari air laut yang masuk ke pemukiman warga.

"Ya ini. Ombak terlalu tinggi, tingginya lebih dari atap rumah kehantem gelombang lima rumah hancur sisanya juga ada rusak parah, waktu kejadian ya panik waktu subuh. Korban ga ada, tapi pada selamatkan diri adzan terdengar gemuruh ombak jadi pada mebyelamatkan diri," ujar Mugeni, warga, Sabtu (31/12/2022).

Saat kejadian, sejumlah warga mengaku panik lantaran sebagian besar warga tengah terlelap. Tiba tiba ombak menerjang pemukiman disertai dengan angin dan suara gemuruh ombak.

 

img_title
Kondisi Rumah Warga yang Porak Poranda. (Foto: antvklik-Opi Riharjo)

 

Warga pun panik berhamburan menyelamatkan diri. Beruntung tidak ada korban dalam musibah ini.

"Rumah sampe oreg, (goyang) gelombangbya dasyat. Pas malem yah jadi panik takut kesetrum jadi pada lari bawain anak anak yang penting selamatkan anak," tandas, Yati, warga.

Akibat musibah ini warga hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat banyak. Warga pun hanya bisa menunggu air surut.

Dengan cuaca ekstrem tersebut warga berharap pemerintah dapat segera mengatasi musibah yang menjadi langganan tersebut.