Antv – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) di saat cuaca ekstrem menerpa. Hal ini menyusul datangnya musim penghujan.
Menurut Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di musim hujan ini banyak tempat-tempat yang menjadi potensi perkembangan nyamuk.
"Ini yang harus diwaspadai artinya tetap jaga kesehatan dan kalau demam segera lakukan tes," katanya, Kamis (29/12/2022).
Sementara, kata Siti Nadia menambahkan, melihat data Kemenkes jumlah kumulatif kasus konfirmasi DBD dari Januari-September 2022, yakni sebanyak 87.501 kasus. Dengan kasus kematian sebanyak 816 orang.
"Sampai saat ini peningkatan kasus ada sedikit tetapi tidak signifikan jumlahnya. Seperti misalnya jumlah demam berdarah di beberapa daerah ada penambahan kasus tetapi memang bukan suatu lonjakan yang secara signifikan," ucap Siti Nadia Tarmizi.
Menurut Siti Nadia Tarmizi, kewaspadaan itu menjadi perhatian pihaknya lantaran adanya mobilitas orang cukup besar dalam libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ke kampung halaman saat ini.
"Ini mempunyai risiko, atau juga ada orang yang mobilitas liburan di daerah-daerah yang menjadi endemi Malaria, ini juga diwaspadai kondisi-kondisi seperti itu karena bisa juga tertular di daerah endemi Malaria," tandasnya.
Tips Pertolongan Awal Terhadap Penderita DBD Menurut Kemenkes
Jika terdapat anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala DBD, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.
- Tirah baring (bedrest)
- Perbanyak minum air minimal 2 liter per hari
- Kompres hangat
- Berikan obat pereda demam, jika demam tinggi
- Jika dalam 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti tampak lemas, muntah-muntah, mimisan, pendarahan gusi, dan sebagainya segeralah dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk ditangani lebih lanjut.
Tips Pencegahan DBD
Selain itu, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).
- Menguras
Bersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti: ember air, bak mandi, penampungan air minum, penampung air lemari es, tong air, dan lain-lain.
- Menutup
Tutup rapat tempat penampungan air
- Mendaur Ulang Barang Bekas
Daur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas. Hal tersebut karena barang bekas dapat berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Sementara itu, Plus pada metode 3M Plus tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan yang lain seperti:
- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
- Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.