Dalam kesempatan itu, Didi juga mengatakan bahwa faktor lain penyebab cuaca ekstrem adalah pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil berlebih sehingga menyebabkan perubahan iklim.
"Perubahan iklim itu pada dasarnya meningkatkan siklus hidrologi. Karena lebih cepat artinya lebih besar penguapan, lebih intens, lebih deras hujannya, lebih basah, sekaligus lebih kering," katanya.
Untuk mengatasi cuaca ekstrem, ia menyarankan agar masyarakat menanam pohon sebanyak-banyaknya serta mengurangi pemakaian energi berbasis fosil ke energi terbarukan seperti dari cahaya matahari, gelombang, angin, atau bendungan.
Baca Juga :