Antv – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat ada 1.216 kasus TBC sepanjang Januari-November 2022. Dari ribuan kasus TBC itu, 619 di antaranya adalah kasus TBC anak.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mencatat dari kasus periode Januari sampai November 2022 di seluruh fasilitas kesehatan Kabupaten Bantul. Mayoritas mereka yang terinfeksi TBC masih anak-anak.
"619 di antaranya adalah kasus TBC anak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, kepada awak media, Jumat (23/12/2022).
Tak hanya itu, Dinkes Bantul juga temukan ada 12 kasus TBC resisten obat. Jumlah kasus TBC di Bantul mencapai lebih dari 2 ribu. Hanya saja, yang terdeteksi baru 1.216 kasus.
Agus Budi Raharja pun menjelaskan perbedaan TBC Anak dengan TBC pada umumnya. TBC Anak tidak bersifat menularkan. Akan tetapi anak berpotensi tertular TBC dari orang dewasa.
“Contoh anak umur 2 tahun itu kan sering digendong atau diciumi orang-orang. Hal itu resiko kontak semakin tinggi," katanya.
Tak hanya itu, Agus juga mengungkapkan bahwa status gizi anak juga memengaruhi potensi penularan TBC. Hal ini berpengaruh pada daya tahan tubuh seseorang.