Antv –Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan belum berniat menambah pasukan di Papua meski ada peningkatan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
"Untuk yang di Papua, untuk penambahan pasukan, saya kira belum kita laksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi, belum dilakukan," kata Yudo kepada wartawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Desember 2022.
Sesuai hasil evaluasi, katanya, eskalasi serangan KKB memang meningkat di empat wilayah operasi TNI. Karena itu, operasi teritorial bakal difokuskan di empat wilayah tersebut.
Seperti ditulis VIVA.co.id, TNI juga akan mengerahkan pasukan ke lokasi-lokasi terkait guna mengamankan aktivitas dan kegiatan masyarakat. Pengamanan difokuskan di sekolah dan rumah sakit setempat.
Yang pasti, di daerah yang tingkat kerawanannya tinggi, pengamanan akan difokuskan di situ. Yudo Margono sebelumnya berencana mengunjungi langsung daerah rawan konflik mulai dari Papua, Laut Natuna hingga Aceh.
Ketiga wilayah tersebut, katanya, "daerah rawan strategis yang perlu kita kunjungi" dan "menjadi prioritas".
Yudo menjelaskan, bukan tidak mau mengunjungi daerah lain, namun yang menjadi prioritas adalah daerah yang rawan konflik. Meski di Papua terdapat KKB, status provinsi itu belum termasuk daerah operasi militer.
Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akibat tindakan KKB, katanya, masih dikategorikan pelanggaran hukum kriminal dan, karena itu, menjadi ranah atau kewenangan Polri.
"Tapi nanti saya rapatkan dulu dengan komandan-komandan satuan. Tentunya keadaan darurat yang menentukan atas (pemerintah). Saya kira, dengan eskalasi sekarang, masih taraf kriminal," ujarnya.