“Ini sangat bagus, sehingga orang paham perlunya menjaga harga barang dan jasa stabil, karena ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah pusat, pemerintah daerah, tapi adalah untuk kepentingan rakyat Indonesia,” tuturnya.
Mendagri juga memuji sembilan inovasi kreatif yang dilakukan oleh Kabupaten Tabalong.
Program-program tersebut seperti Perumda Kanda Tani (Perusahaan Umum Daerah Meningkatkan Pendapatan Petani), Lentera Kerang Emas (Lawan Rentenir dengan Kredit Gerbang Emas), Gerakan Tabalong Siap Siaga (Stabilkan Harga Pangan, Inflasi Terjaga), Julak Wasi (Ojek Jual Sayur, Ikan, Sembako Keliling Kawal Inflasi), Tikar Jadi (Penerbitan Kartu Kendali Distribusi Gas Elpiji 3 kilogram Bersubsidi), hingga Naik Omzet (Bantu Pelaku Usaha Mikro, Maju dan Sejahterakan Pelaku Ekonomi Tabalong).
“Sangat menarik juga adalah adanya sembilan inovasi kreatif yang luar biasa. Saya baru kali ini Pak, lihat ini Pak. Ada 9 jargon yang Bapak buat, mulai dari Lentera Karang Emas, melawan rentenir ini. Kemudian ada namanya Julak Wasi, memberdayakan ojek-ojek untuk bergerak. Ini betul-betul gerakan yang masif melibatkan rakyat,” ungkap Mendagri menanggapi penjelasan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani yang hadir secara online.