Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan yang kurang.
Kedua, inovasi dan kreativitas yang mimin.
Ketiga, akses terhadap permodalan yang kurang.
Keempat adalah kultur masyarakat yang lebih banyak bertutur dibanding membaca.
Untuk akses permodalan, Syarif menerangkan, sebenarnya Pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat besar.
Namun, ketika masyarakat tidak memiliki skill untuk memproduksi barang dan jasa, KUR tersebut tidak terserap maksimal.
Karena itulah, peningkatan skill masyarakat ini sangat penting. Perpustakaan kemudian bergerak di bidang ini untuk meningkatkan skill masyarakat, yaitu dengan menyediakan buku-buku ilmu terapan.
Baca Juga :