Viral di Medsos Kuat Ma’ruf Ngaku Dengkul Mau Copot saat Brigadir J Ditembak

Kuat Ma'ruf saat jalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan.
Kuat Ma'ruf saat jalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan. (Foto : Viva)

Antv –Momen terdakwa Kuat Ma’ruf saat menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi viral di media sosial. Kuat Ma’ruf saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Jaksa Penuntut Umum mengajukan sejumlah pertanyaan untuk Kuat Ma’ruf. Video percakapan viral karena jawaban Kuat Ma’ruf yang spontan saat ditanya oleh jaksa terkait keberadaannya saat Brigadir J ditembak mati.

"Saat kejadian, Anda di mana posisinya waktu Richard Eliezer nembak Yosua?" tanya JPU – Kemudian Kuat Maruf menyebut bahwa posisinya saat itu ada di belakang Bharada E.

Seperti diberitakan VIVA.co.id, tampak dari video yang diunggah akun TikTok @ak**, JPU mempertanyakan seputar penembakan tersebut. Adapun Kuat mengaku ia sangat takut ketika menyaksikan terjadinya penembakan yang mengakibatkan Brigadir J tewas di tempat.

“Saya sempet, tadinya mau lari gitu, cuma dengkul saya kayak mau copot waktu itu (karena) gemetaran," kata Kuat Maruf.

“Lalu apa yang saudara lakukan?” cecar Jaksa - yang kemudian dijawab oleh Kuat Maruf bahwa ia hanya bisa diam mematung menyaksikan peristiwa berdarah tersebut.

Jaksa pun menegaskan apakah tidak ada upaya lain dari Kuat selain gemeteran menyaksikan sahabatnya ditembak.

“Apa tidak ada upaya lain (seperti) menolong gitukan,” tanya Jaksa lagi.

Kuat menjawab ia tak memiliki keberanian saat itu.

“Mana berani pak saya, di situ yang ada saya gemetaran ko” ujar Kuat meyakinkan.

Kemudian jaksa bertanya kepada Kuat Maruf mengapa dia gemetaran. Lalu pertanyaan itu pun dijawab.

"Ya saya gemetaran, pikir saya pada saat itu siapa lagi yang mau ditembak, saya kan nggak tahu," kata dia.

Lebih lanjut, Jaksa menanyakan apakah Kuat Maruf sebelumnya telah mengetahui rencana Ferdy Sambo bahwa Brigadir J bakal ditembak. Kuat mengaku tidak tahu soal rencana tersebut.

“Tidak tahu, kalau tahu lari saya pak,” katanya.

“Iya juga ya,” sahut jaksa sambil cengengesan.