Antv –Pasca oeprasi tangkap tangan (OTT), KPK langsung menyegel ruang Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Simanjuntak dan juga menyegel ruang server CCTV, serta 3 ruangan sekretariat dewan.
Sebelum disegel, tim penyidik KPK terus melakukan penggeledahan di sejumlah ruang yang ada di DPRD Jatim, untuk mencari barang bukti.
Selama 4,5 jam penyidik mengeledah ruang server CCTV milik DPRD Jatim dan langsung keluar dengan membawa diduga barang bukti setumpuk map dan rekaman CCTV.
Menurut suwaji, tehnisi DPRD Jatim yang bertanggung jawab dengan CCTV mengatakan, ada 6 orang dari kpk yang didampinginya.
Para petugas dari timpenyidik KPK hanya memfokuskan kepada 5 orang yang dicurigai keluar masuk ruang Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Simanjuntak.
"Jadi tadi sebelumnya ada 3 orang dan terus masuk lagi 3 orang. Yang dikhususin mereka lihat yang masuk siapa dan yang keluar siapa. Dari ruangan Wakil Ketua, " ujar Suwaji
Suwaji menambahkan, tim penyidik KPK tidak membawa dan mencopy hasil CCTV tapi hanya memfoto dan memvideokan.
"Tadi cuma moto dan vidioin aja gak ambil dan copy server, " tandas suwaji.
Usai melakukan penggeledahan, tim penyidik KPK langung bertolak keluar dari gedung DPRD Jatim dengan mengunakan dua mobil yang langsung menuju Bandara Juanda Surabaya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak diketahui telah tiba di Gedung KPK pada pukul 12.42 WIB pada Kamis (15/12/2022).
Sahat dibawa ke kantor KPK usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (14/12/2022).
Sahat terlihat tiba mengunakan pakaian kemeja berwarna putih lengan pendek dan celana hitam. Sahat juga terlihat menggunakan masker dan kepalanya ditutupi dengan topi berwarna kuning.
Politikus Partai Golkar itu terlihat membawa dua tas yang berwarna coklat dan biru. Ia digiring oleh salah satu petugas menuju ke ruangan KPK untuk dilakukan pemeriksaan.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan empat orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan pemerintahan DPRD Jawa Timur.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, dari empat orang yang diamankan salah satunya adalah pimpinan DPRD.
"Sejauh ini ada 4 orang yang sudah ditangkap. Benar salah satunya Pimpinan DPRD Jatim," kata Ali dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Ali menyebutkan, mereka diamankan lantaran diduga terlibat tindak pidana korupsi suap pengurusan alokasi dana hibah yang bersumber dari APBD Jawa Timur.