Antv – Tanah retak terjadi sepanjang ratusan meter dan ambles, di Padukuhan Ngepung, Kalurahan Bunder, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (15/12/2022).
Tanah tersebut ambles sedalam 1 meter itu dirasakan sangat mengancam warga, karena jika terjadi longsor akan menutup akses jalan desa dan rumah penduduk.
Menurut Kepala Dukuh Ngepung, Prapto David, terjadinya tanah retak dan amblas itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayahnya selama beberapa hari.
"Beberapa waktu lalu tanah yang retak belum begitu panjang, yakni sekitar 20 meter dan lebar retakan 20 cm lebih," kata David, Kamis (15/12/2022).
Karena lokasi tanah retak berada di ladang, lanjut David, mulanya warga belum begitu mengkawatirkan. Namun setelah intensitas hujan makin tinggi dan berlangsung lama, retakan tanah kian melebar dan semakin panjang.
"Saat ini, panjang retakan tanah sudah sekitar 100 an meter, dengan lebar mencapai 20 meter. Bahkan permukaan tanahnya mulai turun (ambles) sedalam satu meter. Pohon-pohon yang ada di atasnya sudah kelihatan miring," terangnya.
"Kami khawatir keadaan semakin parah jika hujan deras masih mengguyur. Akses jalan desa, sejumlah kios UMKM, dan beberapa rumah warga bisa terdampak kalau tanah longsor terjadi," lanjutnya.
David menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, dan masih menunggu tindakan selanjutnya.
"Informasi terakhir BPBD bersama dinas PUPR akan melakukan koordinasi terkait langkah yang akan diambil," pungkasnya.