Untuk itu, kata Dodit, pihaknya berharap masyarakat harus bijak menyebarkan informasi. Namun, pihaknya tetap akan responsif terkait informasi yang diberikan masyarakat.
"Ada yang bilang di Bawean ada yang bilang di Gresik. Untuk itu saya minta kepada masyarakat juga harus bijak menyikapi kebenaran video itu. Harus dicek dulu jangan sampai menimbulkan keresahan. Tapi kita tetap akan responsif terkait informasi dari masyarakat," kata Dodit.
Petugas BKSDA akan terus memantau dan memonitor keberadaan buaya itu. Jika keberadaan buaya itu mengganggu, pihaknya akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mengamankan satwa liar yang dilindungi itu.
"Yang pasti akan terus kita update jika ada temuan. Apalagi sampai mengganggu, tentunya kami pasti akan mengamankan buaya itu," tandasnya.
Sementara itu, demi keamanan, Petugas Satpolair Polres Gresik, langsung menggelar patroli penyisiran perairan Gresik, terutama di dermaga milik perusahaan PT Petrokimia Gresik, dan PT Wilmar Nabati Indonesia yang diduga jadi lokasi penampakan buaya.
Namun, usai patroli penyisiran dan pencarian selama satu jam, petugas satpolair polres gresik, belum melihat penampakan seekor buaya yang viral itu.
Kasatpolair Polres Gresik, AKP Poerlaksono mengatakan, video viral penampakan seekor buaya diduga di perairan Gresik, belum pasti.