Antv – Unjukrasa digelar oleh ribuan guru-guru honorer dari jenjang pendidikan sekolah dasar, hingga sekolah menengah pertama yang ada di kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
1.899 guru yang berasal dari sejumlah lembaga pendidikan ini, meminta pemerintah untuk serius mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh ribuan guru honorer, beberapa di antaranya bahkan menangis sembari berorasi memikirkan nasib mereka.
Kendati sudah lulus passing grade (PG) tahun 2021 seleksi pegawai dengan perjanjian kerja (PPPK). akan tetapi nasib mereka tetap tidak mendapat kepastian.
Total ada sebanyak 1.899 guru yang lulus pg di kabupaten Indramayu. namun, pemerintah daerah justru hanya memfasilitasi 280 orang guru untuk masuk dalam formasi PPPK.kondisi tersebut yang membuat para guru geram dan melakukan aksi unjuk rasa hari di depan pendopo Indramayu.
Ketua Forum GLPG PPPK Kabupaten Indramayu, Suharjo, mengatakan, kedatangan mereka hanya untuk menuntut hak karena telah dinyatakan lulus passing grade P1 sebagai PPPK tahun 2021. Pasalnya, dari 1.899 guru yang lulus passing grade, hanya 280 orang yang mendapat SK pengangkatan dari Pemkab Indramayu.
"Kami menuntut agar di-SK-kan, diangkat, dan digaji sesuai peraturan untuk semua guru yang lulus passing grade, tanpa kecuali," tegas Suharjo. Kamis (1/12/2022)
Suharjo menyatakan, pihaknya juga menuntut agar tidak ada pemisahan atau mendahulukan guru negeri dan swasta, di antara 1.899 guru yang lulus passing grade sesuai data Panselnas tersebut. Suharjo meminta agar Pemkab Indramayu menuntaskan pengangkatan 1.899 orang guru honorer hingga akhir 2022. Dia meminta agar tidak dibuka formasi baru untuk umum, sebelum formasi P1 dituntaskan di tahun 2022 ini. Suharjo pun menyesalkan sikap Pemkab Indramayu, yang tidak mengangkat semua guru honorer yang telah lulus passing grade P1 PPPK. Padahal, saat ini Kabupaten Indramayu membutuhkan sekitar 10.604 guru, baik tingkat SD maupun SMP.