“Satwa-satwa endemic pulau Seram seperti burung Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) dan Nuri Maluku Nuri Maluku (Eos bornea) yang penyebaran dan habitat alaminya hanya dapat ditemui di Kepulauan Maluku seperti Pulau Seram dan Pulau Buru,” jelasnya.
Ia berharap, satwa-satwa yang dillepasliarkan dengan cepat beradaptasi dan berkembang biak di lingkungan barunya sehingga dapat berdampak pada peningkatan populasi dan keragaman jenis satwa yang ada di Kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai.
Kegiatan pelepasliaran satwa ini juga turut disaksikan oleh Kepala Dusun dan Masyarakat Taman Jaya yang berada di dekat wilayah Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai.
“Kita libatkan masyarakat dalam kegiatan tersebut agar bisa menjadi contoh dan media sosialisasi kepada masyarakat lainnya agar pentingnya menjaga alam dan isinya termasuk satwa-satwa endemic yang dilindungi oleh undang-undang,” tandasnya