Antv – Tingginya curah hujan dan kondisi tanah yang labil mengakibatkan bencana tanah bergerak di Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. Jawa Tengah.
Karena mengalami pergerakan setiap hari, berdampak 29 rumah dan tempat ibadah rusak. Retakan pada dinding dan lantai rumah maupun masjid dilokasi tersebut menganga 5 hingga 10 sentimeter.
Retakan tersebut juga membuat sebagian rumah sudah terlihat miring dan tak layak dihuni.
Menurut salah satu warga Kadus III, Desa Gumingsir, Poniam, dirinya takut rumah yang dihuninya roboh. Bahkan saat hujan deras sering terdengar bunyi retakan di dalam rumahnya.
“Rasanya takut dan was-was kalau pas turun hujan, takut rumahnya roboh. Sering terdengar bunyi krekot krekot kemudian pas dilihat retakannya bertambah lebar, ” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (29/11/2022), Poniam pun berharap, agar ia dan warga segera direlokasi ke lokasi yang lebih aman.
Ia khawatir jika terjadi bencana pergerakan tanah saat warga tengah tertidur.
“Harapannya ya minta direlokasi, minta dibantu lah sama pemerintah. Takutnya tanah bergerak waktu kami sedang tidur,” ungkapnya.