Berasal dari bumbu rempah pilihan dan toping cabai hijau membuat kuah kental daging entok tersebut makin membuat tubuh penikmati menjadi hangat dan membuat lidah bergetar.
Tak hanya itu, potongan daging enthok yang disajikan pun cukup besar dan tentunya bertekstur empuk hingga ke tulangnya.
“Untuk bumbu-bumbunya pakai rempah yang saya beli langsung dari petani rempah di Wonosobo. Jadi rempahnya memang pilihan, pas dan cocok di lidah orang Jawa,” terangnya.
Novi pun menyediakan potongan daging enthok yang bervariatif, mulai dari potongan kecil hingga potongan daging yang cukup besar. Baik potongan daging yang kecil maupun yang besar tentu saja rasanya tetap lezat dan nikmat.
Untuk harga seporsi daging enthok, nasi, lalapan, sambal terbilang cukup murah dan ramah di kantong. Untuk daging enthok dengan ukuran besar berkisar Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per porsinya, sudah ditambah dengan nasi dan lalapan. Sedangkan ukuran daging yang kecil cukup Rp15 ribu saja.
Menurut salah satu pembeli di warung enthok Mbah Manten, Susan, kuliner daging enthok di warung Mbah Manten ini rasanya berbeda dengan masakan daging enthok di warung-warung makan lainnya.
Selain rasanya yang lezat dan empuk karena dimasak secara tradisional, sambal yang disajikannya pun memiliki rasa pedas dan gurih.