Kemendagri Atensi Kalsel, Pemkab Sintang, dan Bulungan karena Inflasi Tinggi

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. (Foto : Kemendagri)

"Kemudian pemantauan perkembangan harga ataupun sidak pasar. Kemudian subsidi untuk nelayan, subsidi untuk angkutan penumpang, kemudian peningkatan kapasitas UMKM, penyaluran Bansos, dan melakukan monitoring dan evaluasi di seluruh kabupaten/kota yang dipimpin langsung oleh Bapak Gubernur," terangnya.

Sementara itu, perwakilan dari Pemkab Sintang, Kalimantan Barat, memaparkan angka inflasi (year-on-year) bulan Oktober 2022 Kabupaten Sintang sebesar 8,63 persen.

Bencana banjir menjadi salah satu faktor tingginya inflasi karena jalur pendistribusian bahan makanan terputus. Faktor lain yang menyebabkan inflasi yaitu kenaikan harga komoditi di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang.

Guna menahan inflasi, beberapa upaya yang dilakukan Pemkab Sintang yaitu dengan memperbaiki ruas jalan, penggalian muara sungai, gelar pangan murah, operasi pasar, pasar tani, gerakan menaman cabai, penyaluran bantuan/subsidi pemerintah, deklarasi kampung sayur, deklarasi kampung hortikultura, dan pelaksanaan Rakor dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Di sisi lain, dari 90 Pemda yang dimonitor oleh BPS, menunjukkan inflasi tertinggi dialami oleh Kabupaten Bulungan sebesar 9,11 persen dan inflasi terendah di Kota Ternate sebesar 3,32 persen.

Komoditas dominan yang memberikan andil inflasi yaitu beras, bensin, tukang, bahan bakar rumah tangga, rokok filter dan kretek, nasi dan lauk pauk, tempe, angkutan dalam kota, serta uang kuliah perguruan tinggi.