Antv – Tenaga kesehatan dokter dan perawat di pusat pelayanan kesehatan Zimbabwe secara berbondong-bondong meninggalkan negara tersebut dalam setahun terakhir, terkait tuntutan pembayaran gaji mereka.
Seperti dikutip dari Reuters, hal tersebut dikatakan pejabat senior Dewan Layanan Kesehatan (HSB) Zimbabwe, Dr Paulinus Sikosana, pada Minggu (20/11/2022).
Lebih lanjut Dr Paulinus Sikosana mengatakan, Lebih dari 4.000 tenaga kesehatan telah pergi sejak 2021.
Angka itu mencakup 1.700 lebih perawat yang mengundurkan diri tahun lalu dan 900 lebih perawat tahun ini.
Tenaga kesehatan menggelar aksi mogok kerja pada Juni yang menuntut pembayaran gaji dalam mata uang dolar AS lantaran inflasi semakin melemahkan mata uang lokal.
Ratusan pekerja kesehatan sektor publik Zimbabwe melakukan pemogokan karena upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.
Perawat, dokter senior, dan radiografer termasuk di antara mereka yang menarik layanan mereka.