Antv – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN), internalisasi BerAKHLAK dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ).
Kegiatan ini dilaksanakan di Chevilly Resort & Camp, Bogor, Jawa Barat selama tiga hari (17/11/2022).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang berkompeten, baik dari akademisi, praktisi termasuk pejabat Eselon I dan Eselon II dilingkungan Ditjen Keuda.
Narasumber yang lain diantaranya Tim ESQ Leadership Center Ary Ginanjar. Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai dilingkungan Ditjen Keuda Kemendagri, baik Eselon I, Eselon II hingga staf dan supporting staf.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuda Kemendagri, Agus Fatoni menyampaikan, "Kami rutin melaksanakan kegiatan capasity building dan kegiatan outbond untuk meningkatkan kemampuan pegawai, mempererat silaturahmi, meningkatkan kekompakan, soliditas solidaritas serta mengupdate informasi dan kebijakan khusunya terkait pengelolaan keuangan daerah dan kebijakan lainnya,"
Pada kegiatan tersebut, Fatoni menjelaskan, "Kegiatan ini merupakan salah satu langkah roadmap budaya kerja Ditjen Bina Keuda untuk melakukan internalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK," ujar Fatoni. Fatoni menerangkan, BerAKHLAK merupakan nilai-nilai dasar ASN yang Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. ASN di mana pun bertugas sebagai pegawai pemerintah pusat dan daerah harus menjadi pelayanan masyarakat serta harus mempunyai jiwa untuk melayani dan membantu masyarakat. "Core values BerAKHLAK ini, mari kita jadikan budaya kerja kita bersama! Sehingga kita bangga melayani bangsa, bangga melayani rakyat,”
Fatoni melanjutkan, untuk itu, upaya pembangunan budaya BerAKHLAK menjadi aspek utama penguatan manajemen perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Penguatan peran agen perubahan atau agent of change dalam aktivasi budaya kerja ASN menjadi sorotan penting.
"Di sinilah internalisasi core values menjadi penting untuk membawa organisasi birokrasi menjadi agile dan adaptif terhadap perubahan,” imbuh Fatoni.
Fatoni juga menekankan, kinerja harus tegak lurus antara kompetensi dan energi.
"Kedua point tersebut harus di eksplore oleh ASN. Karenanya, kompetensi tanpa adanya usaha sama dengan nol, begitupun sebaliknya, maka ASN perlu terus mengupgrade kemampuan diri agar bisa terus fight dan tidak tertinggal nantinya," kata Fatoni.
Senada dengan Dirjen Bina Keuda Kemendagri, Licensed Trainer ESQ Leadership Center, Iman G Herdimansyah pada penyampaian materi mengutarakan, kunci sukses ASN yakni menjadikan ASN super agility.
"Untuk mewujudkan “ASN Super Agility” maka para ASN harus memiliki Change Agility, mampu beradaptasi dengan perubahan. Mental Agility, bertahan dalam kondisi apapun. People Agility, siap bekerja sama dengan siapa pun. Learning Agility, semangat belajar terus menerus dan Result Agility, Tetap berprestasi dalam kondisi apapun," ujar Iman G Herdimansyah.
Iman G Herdimansyah menjelaskan, berat dan ringannya tugas yang dijalani oleh ASN bergantung mindset.
"Akan berubah makna bila kita gunakan niat. Tugas akan ringan bila niat kita tujukan untuk kebaikan dan kemanfaatan. Transformasi diri ke level ASN intra-dependent dan level inter-dependent dengan perubahan mindset melalui ESQ matrix yang diawali dengan meaning and purpose, kontribusi, perkembangan, cinta dan relasi, eksistensi diri, tantangan, dan kepastian," tandas Iman G Herdimansyah.