Geger Sumur Warga Airnya Berubah Jadi Panas, Jernih, Bening dan Tidak Memiliki Aroma

Geger Sumur Warga Airnya Berubah Jadi Panas, Jernih, dan Tidak Berbau
Geger Sumur Warga Airnya Berubah Jadi Panas, Jernih, dan Tidak Berbau (Foto : antvklik-Aditya Bayu)

Antv – Warga Dusun Ploso, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, dibuat gempar dengan air sumur milik seorang warga yang tiba-tiba panas dan jernih sejak Jumat Pekan lalu.

Selain panas, air sumur milik warga bernama Krisnadi tersebut tampak bening dan jernih serta tidak berbau sama sekali, seperti air sumur pada umumnya. Meski demikian, air sumur itu terasa panas seperti layaknya air yang mengandung belerang di sekitar kawasan gunung berapi.

Menurut Krisnadi, sumur di rumahnya itu dibangun sejak 1970. Namun, peristiwa air sumurnya berubah menjadi panas terjadi baru-baru ini.

Peristiwa itu diketahui saat istrinya akan mengambil air dari sumur. Namun, istrinya terkejut karena air sumurnya bersuhu panas.

“Tahunya pada 11 November kemarin. Saat itu, istri saya mengambil air untuk mandi anak-anak. Tapi, tahu-tahu airnya kok panas,” jelas Krisnadi, Sabtu (19/11/2022).

Peristiwa itu pun membuat Krisnadi kaget. Apalagi, selama ini pihaknya selalu menggantungkan kebutuhan air bersih sehari-hari dari sumur itu.

Semenjak peristiwa itu, Krisnadi pun menggunakan air sumur itu hanya untuk mandi.

“Sejak air berubah panas, kami hanya pakai untuk mandi, cuci kaki. Untuk konsumsi belum berani,” jelasnya.

Krisnadi pun mengaku sudah melaporkan peristiwa itu ke BPBD Kota Salatiga. Pihak BPBD juga telah melakukan tes suhu air di sumurnya itu.

Saat dites, suhu air di sumurnya itu berubah-ubah, kadang 36 derajat Celcius, tapi kadang juga naik menjadi 39 derajat Celcius.

Kasi Rehabilitas dan Rekonstruksi BPBD Kota Salatiga, Wiryawan, membenarkan peristiwa berubahnya suhu air di sumur warga Dusun Ploso, Randuacir, Argomulyo, yang berubah menjadi panas.

Pihaknya pun telah melakukan pengambilan sampel air untu diuji di laboratorium.

“Hasil pengujian, air sumur itu mengandung zat kimia nitrat dan PH [potencial of hydrogen] kurang bagus,” ujar Wiryawan.