Waspada! Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung 2 Kecamatan Ambles

Waspada! Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung 2 Kecamatan Ambles
Waspada! Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung 2 Kecamatan Ambles (Foto : antvklik-Lutfi Setia Rafsanjani)

AntvWaspada pergerakan tanah, jalan penghubung dua Kecamatan di Dusun Baru, Desa Citepok, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ambles.

Hujan dengan intesitas tinggi membuat pergerakan tanah terjadi wilayah Sumedang, Jawa Barat.

Jalan yang menghubungkan Kecamatan Paseh dan Situraja itu, tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sementara untuk pengendara roda dua, harus melalui jalan gang secara bergantian.

Tak hanya itu, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumedang, memasang garis pembatas agar tak ada yang memasuki area berbahaya.

Salah seorang warga, Siti mengatakan, peristiwa itu terjadi saat kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Bahkan, kejadian ini pun bukan yang pertama kalinya, melainkan sebelumnya pernah sempat terjadi.

"Kejadian pergerakan tanah ini sering terjadi di setiap 1 tahun sekali. Akibatnya, kendaraan saat ini tidak bisa melintas hanya motor saja melalui jalan gang warga," kata Siti.

Hal senada dikatakan warga lainnya, Juanta, jalan yang ambles merupakan jalan Kabupaten yang merupakan jalur alternatif penghubung dua Kecamatan yakni, Kecamatan Paseh dan Situraja.

"Karena ini jalan utama antar Kecamatan Paseh Situraja jalur umum, saya mohon kepada pemerintah segera cepat diperbaiki. Karena jalur ini jalur alternatif terdekar menuju Kecamatan Situraja," ucapnya.

Warga berharap adanya penangan serius dari pemerintah terkait untuk memperbaiki jalan tersebut, karena ini merupakan akses utama warga.

Warga khawatir akses ini terputus, karena intensitas hujan masih tinggi.

"Ke sini banyak yang suka lewat, apalagi kendaraan roda dua, dari arah Situraja maupun Paseh banyak lewat jalan sini, karena ini jalur yang paling cepat," bebernya.

Sementara itu Camat Paseh, Agus Sujatmiko mengatakan, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ditambah tanah yang labil, menjadi penyebab pergerakan tanah yang berakibat jalan ambles.

"Saya bersama pemerintah desa selalu berkoordinasi untuk terus memantau keadaan perkembangannya," kata Agus.

Tidak hanya jalan ambles, kata Agus, pergerakan tanah juga membuat sejumlah TPT ambruk dan tiga rumah warga terdampak.

Panjang amblesnya jalan diperkirakan mencapai 100 meter dengan kedalaman 50 centimeter.

"Rumah yang terancam kurang lebih ada 3 rumah warga, di sini (dekat lokasi) dan yang di atas. Ya mungkin nanti dinas terkait bisa memperhatikan juga, mudah-mudahan tidak terjadi longsor selanjutnya," katanya.

Camat mengimbau kepada warga agar selalu waspada saat hujan turun, karena pergerakan tanah masih terjadi meskipun secara perlahan.

"Makanya saya memohon meminta bantuan desa untuk tetap waspada. Karena sampai sekarang masih ada pergerakan sedikit-sedikit," tandasnya.