Antv –Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness pada Selasa (15/11/2022) mengumumkan keadaan darurat publik di beberapa wilayah ibu kota Kingston dan di beberapa paroki tengah dan barat.
Langkah tersebut sebagai upaya untuk mengendalikan meningkatnya kejahatan terkait dengan serangan geng. Keadaan darurat memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada pihak berwenang, termasuk kemampuan untuk menggeledah bangunan dan melakukan penangkapan tanpa surat perintah.
Keputusan pada hari Selasa tersebut berlaku untuk wilayah termasuk tujuan wisata populer seperti Teluk Montego.
"Kami telah melihat peningkatan kegiatan kriminal di wilayah ini dan ancaman terhadap harta benda dan dalam beberapa kasus membuat kekacauan publik," kata Holness dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Apa yang kami lihat dengan aktivitas geng di daerah ini sangat memprihatinkan," tambahnya.
Holness memperkirakan akan ada peningkatan tindak kejahatan dalam beberapa minggu ke depan saat dimulainya musim liburan. Biasanya tindak kekerasan kejahatan akan melonjak.
Komisaris Polisi Antony Anderson pada hari Selasa mengatakan 1.360 pembunuhan masuk dalam catatan kepolisian di Jamaika. Daftar tersebut diambil dari 1 Januari hingga 13 November 2022. Terjadi peningkatan 6,8% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.
“Serangan kelompok geng menempati penyebab mayoritas pembunuhan dengan 71% angkannya,” katanya.
Sementara itu Kelompok HAM menentang penahanan yang dilakukan selama keadaan darurat yang bisa saja menyasar warga biasa. Mahkamah Agung Jamaika tahun ini mengatakan pihak berwenang melanggar hak seorang pria yang mengatakan dia ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang selama berbulan-bulan tanpa pengadilan selama keadaan darurat.
Negara Jamaika memiliki salah satu catatan dengan tingkat pembunuhan tertinggi. Mereka berusaha menindak kekerasan kelompok geng melalui undang-undang untuk mengatasi kejahatan terorganisir dan peredaran senjata ilegal.
Sumber: Reuters