Kata dia, Pemilik lahan harus diperhatikan karena mereka sudah ikut kontribusi kepada perusahaan, mereka dengan iklas lokasi kebunya di gusur demi kepentingan investasi.
"Jadi kami pemilik lahan minta berhubungan langsung dengan pemilik PT. Citic. Karena level beliau dan kita sama. Yaitu sama sama mempunyai investasi. Kita investasinya adalah Tanah dan beliau investasinya Modal. Jadi mari sama sama menghargai" Jelas Fabanyo.
Dia juga menjelaskan bukan saja soal kontrak lokasi yang belum di bayar, namun soal perekrutan tenaga kerja harus menjadi priotitas anak- anak Negeri.
"Kita tahu bahwa hadirnya investor di bidang apapun itu justru mengurangi tingkat pengangguran di suatu daerah karena menciptakan lapangan kerja baru. Bukan datang membawa persoalan dan menambah pengangguran" Jelas dia.
Hal senada juga disampaikan pemilik lahan lainnya, Syafi'i Tobaru, yang mengancam tidak akan membuka blokade kawasan pelabuhan perusahaan jika petinggi perusahaan tidak menemui dan membicarakan persoalan ini.
"Kami minta pimpinan tertinggi yang turun," ujarnya
Dia juga menambahkan masalah ini sudah dibicarakan dengan pihak Humas PT. Citic Hatab Kilbaren namun tidak direspon.