Gilarsi mengatakan terowongan anti macet dengan kendaraan listrik ini menarik. Sebab akan menjadi solusi dua masalah utama perkotaan yaitu kemacetan dan polusi udara.
“Bus listrik saja sudah menghadirkan banyak solusi untuk masalah polusi dan kemacetan. Jika ditambah dengan terowongan anti macet, maka solusi macetnya akan berlipat ganda,” tuturnya.
VKTR, lanjut Gilarsi selama ini telah banyak bekerjasama dengan berbagai pihak terkait elektrifikasi kendaraan.
Dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta dalam dan luar negeri, sampai universitas. Ke depan pihaknya juga siap berkerjasama dengan lebih banyak hal lagi untuk mengakselerasi elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
“Ini bentuk komitmen kami mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060,” jelasnya.