Antv – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2022 dari Perpustakaan Nasional.
Malam pemberian penghargaan berlangung megah digelar di Integrity Convention Centre (ICC) Kemayoran, pada Senin malam, (14/11/2022).
Mentan Syahrul dan Gubernur Khofifah bersanding bersama dua puluh tiga penerima Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari delapan kategori yang turut diserahkan pada malam bertajuk Gemilang Perpustakaan Nasional. Kategori tersebut, antara lain kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement. Penghargaan diberikan kepada perseorangan, kelompok atau lembaga yang telah berhasil memprakarsai, mendorong, serta melakukan kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando pada malam penghargaan tersebut mengatakan Nugra Jasa Dharma Pustaloka hanyalah tropi dan sertifkat, namun kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 dimana banyak masyarakat terdampak secara ekonomi, program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial justru berhasil menjadi solusi atas persoalan kesejahteraan yang dialami masyarakat.
Di sini masyaralat diajak untuk sama-sama berpikir kreatif, berbagi pengalaman, berkreasi menciptakan produk yang bernilai, memiliki jiwa entrepreneur, dan berlatih keterampilan soft skill sehingga bisa berdaya meski di tengah kondisi pandemi.
”Seluruh perpustakaan di Indonesia selama hampir satu dekade telah mengimplementasikan prinsip-prinsip inklusivitas yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan atau ekonomi,” tambah Syarif.
Seiring peradaban zaman dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, paradigma perpustakaan pun ikut menyesuaikan.
Mayoritas peran perpustakaan saat ini adalah bagaimana melakukan transfer of knowledge (transformasi pengetahuan) dengan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat, tanpa menanggalkan peran alami perpustakaan sebagai penghimpun karya cetak dan karya rekam manusia.