BNBR juga berencana untuk membangun kapasitas rantai pasok baterai secara lengkap dari hulu hingga hilir, yang akan dijalankan dengan tetap menerapkan protokol ESG yang ketat.
“Bersama Envision dan mitra-mitra lain di masa datang, kami berharap dapat meningkatkan keamanan pasokan unit nikel dan bahan baku lainnya, terus memperluas kapasitas konversi nikel sulfat, memproduksi baterai secara mandiri, dan pada akhirnya dapat juga memproduksi pCAM dan CAM secara mandiri di Indonesia”, tambah Anindya.
Envision Group dikenal di dunia industri sebagai perusahaan teknologi hijau terkemuka dunia dan penyedia teknologi Net Zero. Perusahaan yang berkantor di Amerika Utara, Eropa, dan Asia ini konsisten mempromosikan angin dan matahari sebagai 'batubara baru', baterai dan bahan bakar hidrogen sebagai 'minyak bumi baru', dan AIoT sebagai 'jaringan baru'.
Envision juga menyebut Net Zero Industrial Park sebagai 'infrastruktur baru' dan ekosistem teknologi Net Zero sebagai 'industri baru', yang pada akhirnya akan dapat membantu menciptakan ‘dunia tanpa emisi’ atau ‘Net Zero World’.