Antv – Sebuah bangunan rumah kuno berdiri kokoh di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rumah ini memiliki halaman yang cukup luas sekitar 400 meter persegi.
Namun siapa sangka jika rumah tersebut merupakan saksi bisu sejarah perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Dulu, rumah ini digunakan sebagai markas Tentara Pelajar (TP).
Hal itu dibuktikan dengan adanya prasasti yang bertuliskan: "DI RUMAH INI PERNAH MENJADI MARKAS TENTARA PELAJAR SIR 132 BAT 100 KLATEN TM SIE II CE: II DET :II BE: 17 DALAM PERIODE PERANG KEMERDEKAAN 19 DESEMBER 1948-10 AGUSTUS 1949. DIRESMIKAN KLATEN 7 AGUSTUS 1995 KELUARGA EX TP KLATEN".
Salah satu pejuang yang dulu pernah menjadi Tentara Pelajar, Toepon Dwidjasoewita (89), mengungkapkan, rumah tersebut milik Madiyo, seorang lurah jaman dahulu. Rumah itu dulunya digunakan sebagai markas Tentara Pelajar dan sekaligus untuk kantor desa. Kini rumah tersebut dihuni oleh anak keturunan Madiyo.
"Bangunan ini sangat bersejarah sehingga oleh pemilik rumah dipertahankan bentuk keaslianya, pintu, jendela, tiang penyangga, dan beberapa bagian masih asli. Jika ke sini saya selalu ingat semasa perjuangan dulu," tutur Toepon, Rabu (9/11/2022).
Toepon yang memiliki nama kecil Satimin ini mengatakan, ada dua teman seperjuangannya yang gugur saat melawan penjajah Belanda. Keduanya dimakamkan di makam Desa Sabrang Lor, yakni R. Soedibyo dan Slamet. Namun untuk R. Soedibyo telah dipindahkan di Taman Makam Pahlawan Klaten.
"Pak Dibyo (R. Soedibyo) makamnya dipindah ke Taman Makam Pahlawan Klaten sejak tahun 1960. Kemudian bekasnya di sini didirikan monumen. Sedangkan makam pak Slamet masih di sini dekat dengan monumen," ujar Toepon yang selepas perang kemerdekaan diangkat menjadi anggota kepolisian.
Sementara itu, Kadus 2 Desa Sabrang Lor, Suparmin, mengatakan, pak Toepon merupakan salah satu pejuang di desanya yang hingga kini masih hidup dan menjadi kunci sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Banyak pejuang di sini, salah satunya pak Toepon yang sampai saat ini masih sehat. Bangga juga kalau di sini dulu ada markas Tentara Pelajar. Kini Tentara Pelajar juga diabadikan untuk nama jalan di sini," ujarnya.
Pihaknya mendorong generasi muda di desanya agar terus belajar tentang sejarah. Hal ini penting untuk menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur mempertahankan bangsa Indonesia.
Dikutip dari berbagai sumber, bangunan kuno yang menyimpan sejarah berharga dan masih berdiri kokoh, cerita perjalanan bangunan bersejarah tersebut kerap berunsurkan mistis.
Bukan tanpa sebab menyimpan cerita mistis, usia bangunan bersejarah yang sudah puluhan tahun dan sebagian besar terbengkalai terkesan menyeramkan.
Meskipun menyeramkan, biasanya akan memantik orang untuk mengunjungi lokasi itu dan bisa jadi bangunan akan menjadi destinasi wisata.