Tak puas sampai di situ, tersangka kembali ke Keyla dan membacoknya lagi. Namun polisi mempertanyakan bagaimana Keyla yang dihabisi di depan washtafel kemudian ditemukan di meregang nyawa di samping ibunya di ruang tamu.
"Posisi mayat berbeda, jadi dia (tersangka) tahunya mengeksekusi anaknya di washtafel belakang. Tapi tersangka gak bisa menjelaskan namun akhirnya terjawab bahwa kemudian ada saat terkahir dari sang anak untuk menghampiri ibunya di ruang tamu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno.
Selain itu ada perbedaan jumlah bacokan yang awalnya keterangan tersangka sang istri dibacok sebanyak tiga kali, dari pea rekonstruksi ini terbukti pembacokan sebanyak lima kali.
"Sementara sang anak dibacok lebih dari tiga kali," jelas Yogen. (Melly Depok)