Pasalnya, semua produk yang akan diperjualbelikan di aplikasi tersebut sudah melewati proses kurasi. Artinya hanya produk berkualitas dengan packaging menarik saja yang bisa diupload sehingga di sinilah tugas asosiasi dalam melakukan pendampingan.
“Dengan kita memperbaiki dari hulunya maka ini akan dapat mendorong kualitas dan daya saing rempah nasional yang pada akhirnya dapat mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sekaligus memperbaiki ekonomi para petani dan pelaku usaha rempah-rempah dan membawanya go internasional,” terangnya.
Di samping membuat aplikasi, Titi mengatakan bahwa dalam rangka memperingati Hari Rempah Nasional, pihaknya akan menggelar pameran dan expo rempah yang akan diselenggarakan di parkir Senayan City pada 19 hingga 21 Desember 2022. Di dalam expo ini juga akan ada fashion show duta penerus rempah.
“Para peserta pameran bukan hanya mereka yang menjual bumbu rempah saja tapi juga produk turunanya seperti kosmetik, sabun, skincare, minyak wangi, essential oil yang menggunakan bahan dari rempah-rempah,” jelasnya.
Maya Miranda Ambarsari menyambut positif pembentukan Asosiasi Rempah Nasional. Apalagi dia menilai rempah Indonesia sebagai harta karun berharga dan warisan leluhur yang harus dilestarikan.
Maya yang juga menjadi Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Rempah Nasional ini pun siap mendukung pengembangan potensi rempah nasional dengan menghidupkan kembali jalur rempah secara langsung dan melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Dengan adanya asosiasi ini maka memberi kesempatan kepada kita semua bahwa sudah ada satu wadah sebagai payung yang tidak hanya mengakomodir produk-produk rempah Indonesia tetapi juga membantu para petani dan pelaku usaha melalui pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat memperluas pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri,” ucapnya.