Antv –Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji Jakarta akan mengalami cuaca ekstrem sampai tahun depan. Ia menjelaskan potensi tersebut akan berlangsung pada Januari sampai Februari 2023.
“Dan memang sampai Januari-Februari 2023 potensinya besar, karena ada gejala La Nina. Kemudian ada cuaca ekstrem curah hujan di atas rata-rata,” kata Isnawa saat dihubungi awak media, Senin (7/11/2022).
Potensi cuaca ekstrem tersebut bisa memunculkan wacana imbauan untuk melakukan pekerjaan dari rumah yang sempat disebutkan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Imbauan itu bisa dilaksanakan saat Jakarta diguyur hujan lebat. Meski demikian semunya dikembalikan kepada pemilik perusahaan.
“Kalau menurut saya, memang belum ada ketentuan tertulis ya (terkait WFH). Tetapi kalau saya menyikapinya, yang tahu WFH apa enggak kan pemilik-pemilik gedung kantor, pimpinan perusahaan,” katanya.
Isnawa juga menjelaskan terkait adanya wacana WFH tersebut. Menurutnya, saat Jakarta diguyur hujan lebat, akan terjadi kemacetan.
“Orang berjam-jam nggak bisa pulang, apalagi kalau ada genangan banjir di mana-mana dan banyak pohon tumbang,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurutnya wacana WFH itu dapat dijadikan sebagai imbauan saja karena sampai saat ini belum ada aturan tertulis yang dikeluarkan Heru Budi terkait wacana tersebut.
“Nah mungkin salah satunya imbauan saja sifatnya. Kalau ada peringatan cuaca ekstrem dari BPBD atau BMKG, WFH hanya sebagai imbauan,” katanya.