"Kita sarankan mereka ikut jangkar di tempat yang sudah ditentukan. Kita beri di daerah lombok atau benua. Kita harap tidak masuk pengamanan. Teritorial kita kedaulatan kita. Jadi kalau mereka mau pengamanan di luar teritorial," kata Yudo.
Menurut Laksamana Yudo, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20.
Selain itu dilakukan karena tidak ada negara lain yang mengajukan latihan operasi gabungan dengan TNI AL Indonesia.
"Pengamanan kita tidak ada campur tangan dengan negara lain karena kita tidak tahu negara lain bagaimana prosedurnya. Kalau ikut harusnya ada latihan operasi gabungan bersama. Sampai sekarang belum ada," imbuhnya.
Usai apel, Yudo mengecem seluruh kesiapan pasukan termasuk kapal. Salah satunya senjata torpedo anti kapal selam milik KRI KAREL SATSUITUBUN-356 dipastikan berfungsi.
"Apabila ada kapal selam lawan terdeteksi sonar, akan kami komunikasikan dahulu. Kalau tidak mau muncul akan kita beri tembakan peringatan RBU, itu akan mengganggu ringan. Kalau tidak maka akan kita beri tembakan torpedo," paparnya. T
erakhir, ia menegaskan seluruh personel untuk siap tempur menjaga keamanan NKRI.