Kasus Aktif PMK Ternak di Jatim tertinggi di Indonesia, Satgas Lakukan Ini

Ketua Satgas PMK Letjen TNI Suharyanto.
Ketua Satgas PMK Letjen TNI Suharyanto. (Foto : BNPB)

"Di Jawa Barat para peternak memberikan obat tradisional kepada hewan ternaknya. Misalnya dengan memberikan campuran citrun makanan, molase, dan air untuk pengobatan di daerah mulut hewan," jelasnya.

Sementara untuk pengobatan kaki dan kuku dapat menggunakan campuran cuka dan air dengan perbandingan 1:2 dan disemprotkan pada kaki yang luka sebanyak 3x sehari. Pasca pengobatan, hewan rentan PMK dapat diberikan pakan singkong yang diparut dan dicampurkan dengan molase.

Selanjutnya, Ketua Satgas PMK yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB itu mengingatkan untuk Biosecurity dipastikan kembali pelaksanaannya. Hal ini untuk mencegah adanya penularan virus karena saat ini di Jawa Timur setiap hari masih terjadi penularan.

"Pastikan dan cek peralatan serta perlengkapan untuk biosecurity masih tersedia atau tidak, kalau kurang sekali lagi saya tekankan segera laporkan, kita akan kirim bantuan," tambahnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, dan seluruh pimpinan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur itu, Suharyanto juga mengapresiasi capaian vaksinasi yang telah dilakukan Jawa Timur.

"Capaian vaksinasi di Jawa Timur nomor 1 di Indonesia, bagus sekali ini. Saya sangat mengapresiasi dan meminta daerah lain untuk mencontoh Jawa Timur dalam pelaksanaan vaksinasi hewan rentan PMK," kata Suharyanto.

Hingga Minggu (30/10/2022), Jawa Timur telah menyuntikkan vaksin sebanyak 846.117. Angka itu mencapai 83,62% dari alokasi yang telah diberikan pemerintah pusat yaitu sebanyak 1.011.850.