Rinaldi terdeteksi menderita kanker lever stadium lanjut bulan Juni lalu. Diawali sakit perut yang hebat yang semula diduga usus buntu.
Seyogyanya di bulan itu ia menghadiri wisuda putrinya di Amerika. Dua bulan lalu ia sempat berobat di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Tiga minggu dirawat di sana, namun sakitnya tidak membaik. Kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh," kisah Dinuk.
Saya mengetahui pertama kali Rinaldi sakit secara kebetulan. Waktu saya kontak dia rupanya sedang dirawat di Malaysia dengan penyakit gawat. Di masa pandemi Covid19, saya punya kebiasaan "tracyng" teman atau sahabat yang tidak berkabar cukup lama. Rinaldi salah satunya.
Waktu saya kontak pertelepon, dia sendiri yang mengangkat. Dia mengabarkan sakitnya, menderita kanker. Suaranya memang parau dan berat nyaris tidak kedengaran ketika bicara di telpon.
"Fungsi jantung saya cuma 20 %," ujarnya. Masya Allah.
Suami istri Rinaldi dan Dinuk kawan ngobrol dan diskusi yang asyik, berpengetahuan luas dengang lingkup pergaulan pelbagai kalangan. Berpembawaan tenang, hidup tertib termasuk dalam mengontrol makan.