Antv – Kondisi Eri Shinta, harus merasakan penderitaan yang amat sangat, anak yang masih berusia sepuluh tahun itu, penderita gizi buruk, harus bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi orang tuanya yang kian terpuruk.
Penderitaan Eri Shinta yang mengidap gizi buruk tidak sebentar, ia menderita kurang asupan gizi ini sejak berusia lima bulan, selang waktu sepuluh tahun ini hanya bisa merintih kesakitan di pangkuan ayahnya.
Anak pasangan dari kedua orang tua, Wahyu(49) dan almarhumah Rasingkem, warga blok Cibiuk, Desa Eretan Kulon, Kabupaten indramayu, Jawa Barat, diketahui menderita gizi buruk.
Meski usianya sudah beranjak remaja, namun ia belum bisa berbicara berjalan seperti anak seusianya.
Di rumah kontrakan tempat ia tinggal, Wahyu, orang tuanya, tidak memiliki kasur untuk tempat tidur anaknya.
Dalam merawat Eri Shinta dan 4 orang kakaknya, semua dilakukan wahyu seorang diri.
Istrinya rasingkem diketahui sudah meninggal dunia sekitar 2 tahun lalu.
Orang tua Eri Shinta yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh serabutan, dengan penghasilan tidak seberapa tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anaknya.
Sementara hutang-hutang untuk menghidupi kelima anaknya kian membengkak dan hingga kini belum bisa dilunasi dan dia harus berjibaku mengurusi kelima anaknya dengan segala keterbatasan.
"Lahirnya mah masih normal, sejak umur lima bulan kena suntik, malemnya nangis. Sekarang usia udah sepuluh tahun belum bisa ngomong, jalan juga susah cuman ngesot. Berat badan juga cuman tiga belas kilo. Engga ada kasur di rumah juga, ya gimana kondisi ekonomi, saya rumah juga ngontrak. Kerja juga sedapetnya kadang kadang kalau tidak ada yang nyuruh saya ngojek," keluh Wahyu, ayah eri shinta, Minggu (30/10/2022).
Orang tua hanya bisa berharap, pemerintah dan dermawan agar bisa membantu untuk kepulihan Eri Shinta.
"Kalau orang tua pengen anak bisa normal sembuh kaya semula, ibunya udah meninggal dua tahun lalu." tandas wahyu.